MANUSIA
DAN PENDERITAAN
Kata derita
berasal dari kata bahasa sansekerta, dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk
penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan,
kepanasan, dan lain – lain.
Faktor –
faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor
eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat
dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni
adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang
bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang
bersangkutan.
Contoh
tentang penderitaan :
·
Penderitaan
Sebagai Anak Penguasa
Diatas telah
dikemukakan bahwa banyak factor yang sebenarnya menjadi penyebab penderitaan
manusia. Tidak jarang justru penderitaan datang atau disebabkan oleh unsur
manusia itu sendiri. Banyak faktor bukti menunjukkan bahwa faktor yang telah
disebut di atas mampu menjadi timbulnya penderitaan lewat sentuhan tangan
manusia.
Manusia
sebagai faktor utama penyebab penderitaan memang sudah disadari sejak dahulu,
penderitaan manusia yang satu tidak bisa dilepaskan daru ulah manusia lainnya.
Ini semua sulit terbantahkan mengingat penderitaan itu pada dasarnya merupakan
anak penguasaan, dan jarang sebagai anak kebebasan.
Penderitaan
manusia, sebagai buah dari praktek penguasaan, tidak lepas pula dari pengamatan
para sastrawan, atau bahkan pada seniman pada umumnya. Dan memang terhadap yang
satu ini mereka umumnya lebih mudah menangkan fenomena tersebut dan sekaligus
lebih vokal dalam menyuarakannya dibandingkan kelompok property lainnya.
·
Rasa Sakit
Rasa sakit
adalah rasa yang tidak enak bagi penderita, rasa sakit atau penyakit tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Penderitaan rasa sakit, dan siksaan
merupakan rangkaian yang satu dengan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan
rentetan sebab akibatnya. Karena siksaan orang merasa sakit dank arena merasa
sakit orang menderita.
Rasa sakit
banyak hikmahnya, antara lain dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan,
dapat menimbulkan rasa kasihan terhadap penderita dapat membuka rasa
keprihatinan manusia, rasa social, dermawan, dan sebagainya. Tiap rasa sakit
atau penyakit ada obatnya hanya tergantung kepada penderita atau keluarga
penderita, apakah ada usaha atau tidak.
Arti siksaan, siksaan
berupa jasmani&rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian,
ketakutan. Berbicara tentang siksaan, maka terbayang pada ingatan kita tentang
neraka dan dosa dan akhirnya firman Tuhan dalam kitab suci Al – Quran. Seperti
kita maklumi di dalam kitab suci Al – Quran terdapat banyak sekali surat dan
ayat yang membicarakannya tentang siksaan ini.
Dalam Al –
Quran surat – surat lain banyak berisi jenis ancaman dan siksaan bagi orang –
orang musyrik, syirik, makan riba, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak
yatim, dan sebagainya. Namun siksaan yang dialami manusia setelah didunia fana
ini tidak akan dibicarakan oleh penulis dalam modul ini, karena itu tugas para
ahli agama.
Phobia itu
dipandang sebagai emosi-emosi substitusi dan seringkali disebut neurosis yang
ditekan (repressed neuroses). Ketakutan itu menimbulkan sesuatu hal yang
tak menyenangkan dan telah ditekan dalam lubuk jiwa kita. Dengan kata lain
phobia itu punya fungsi tertentu, yakni menyembunyikan
atau mengalihkan suatu
rasa takut yang seluruhnya berbeda yaitu rasa takut yang pernah sangat
menyakitkan kesadaran kita.
Phobia merupakan suatu pelarian diri dari sejumlah
konflik psikis dari dalam diri kita. Rasa takut akan guruh dan halilintar
mungkin dapat menunjukkan adanya ketakutan pada suara ayah yang galak dan suka
marah-marah. Ketakutan-ketakutan atau distorsi emosional itu dapat ditelusuri
kembali kedalam pengalaman-pengalaman semasa kecil kita yang telah terpendam.
Terdapat
tiga siksaan bersifat psikis diantaranya :
ü
Kebimbangan
Kebimbangan dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan
pilihan mana yang akan diambil.
ü
Kesepian
Kesepian merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh
seseorang.
ü
Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin.
Hal-hal yang menyebabkan seseorang
merasa takut yaitu :
§ Claustrophobia dan
Agoraphobia: claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup,
sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut berada di tempat terbuka.
§ Gamang: merupakan
ketakutan apabila seseorang berada di tempat tinggi.
§ Kegelapan: takut bila
berada di tempat gelap.
§ Kesakitan: ketakutan
yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
§ Kegagalan: ketakutan
dari seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan
mengalami kegagalan.
Ada empat
kategori takut yang berbeda, yakni :
§ Takut pada kejadian interpersonal.
Misalnya takut dikritik, ditolak, berkonflik, dan diserang orang lain.
§ Takut karena permasalahan
eksistensial. Misalnya takut pada kematian, luka badan, darah, pembedahan, dan penyakit.
§ Takut pada binatang. Misalnya takut
pada binatang buas, pada berbagai jenis serangga, dan pada beragam jenis reptil, seperti ular.
§ Takut yang berhubungan dengan tempat. Misalnya takut
pada keramaian, takut pada ketinggian, takut pada tempat tertutup, takut
melakukan perjalanan sendirian, dan lainnya.
Penderitaan batin dalam Ilmu
Psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana, kekalutan
mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapai persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
secara kurang wajar. Dalam uraian pengertian gangguan jiwa ada beberapa
pendapat dari para ahli psikologi. Diantaranya salah satu definisi gangguan
jiwa dikemukakan Frederick H. Kanfer dan Arnold P. Goldstein. Menurut kedua
ahli tersebut gangguan jiwa adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang
karena hubungannya dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya tentang
kehidupan dan sikapnya terhadap dirinya sendiri.
Terdapat gejala-gejala seseorang
mengalami kekalutan mental, yaitu :
- Nampak pada jasmani yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
- Nampak pada kejiwaannya dengan
rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah
:
- Gangguan kejiwaan nampak dalam
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya.
- Usaha mempertahankan diri
dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan
dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila
menghadapi persoalan justru cepat memecahkan.problemnya, sehingga tidak
menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi
melawan atau memecahkan persoalan.
- Kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab kekalutan mental, dapat
banyak disebutkan antara lain sebagai berikut:
- Kepribadian yang lemah, akibat
kondisi jasmani atau mental yang kurang semurna, hal-hal tersebut sering
menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara
berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan manghancurkan
mentalnya.
- Terjadinya konflik sosial
budaya, akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada
dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
- Cara pematangan batin, yang
salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial;
over acting sebagai overcompensatie.
Proses- proses kekalutan mental yang
dialami oleh seseorang mendorong ke arah :
- Positif : trauma (luka jiwa)
yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam
hidup.
2.
Negatif : trauma yang dialami
diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami
frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Hubungan antara penderitaan dan
perjuangan menurut saya biasanya bagaiman cara orang-orang yang pantang
menyerah selalu berpedoman bahwasannya tiap penderitaan itu tidak akan melebihi
batas tiap manusia. Mereka yang berpikir seperti itu akan terus melakukuan
perjuangan untuk terlepas dari segala penderitaan yang sedang dia alami. Dan
seharusnya saat kita merasa menderita, kita harus berusaha memperjuangkan
keadaan yang positif yang seharusnya kita dapatkan. Orang-orang yang selau
merasa selalu menserita atau merasa tidak pernah measa bahagia itu adah
orang-orang yang tidak pernah berusaha memperjuangkan nasib yang lebih baik.
Jadi begitu erat kaitannya antara penderiataan dan perjuangan yang tergantung
pada tiap orang yang mengalaminya.
Hubungan penderitaan dengn media
masa dan seniman seperti ini,
Bagi media masa dan seniman
penderitaan dibuat melalui karya sastra yang dapat dikomunikasikan kepada
masyarakat sehingga ikut merasakan penderiaan tersebut. Dalam dunia modern
sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah
dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya. Penderitaan yang terjadi di seluruh dunia merupakan salah s atu obyek
sasaran media massa untuk membuat berita,kemudian akan sampai ke seluruh
penjuru masyarakat termasukpara seniman yang kemudian akan mengapresiasikan
rasasimpatinya melalui karya seni.
Mensejahterakan manusia dan sebagian
lainnya membuat manusia. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata,
peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya
penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan
Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas beracun di
India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan
penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan
lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan
Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda di
Condet, meletusnya gunung Galunggung, perang Irak dan Iran.
Media masa merupakan alat yang
paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia
secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai
untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.
Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui
karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan
sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak yang
bernama Arie Hanggara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang
difilmkan dengan judul Arie Hanggara.
Sebab-sebab timbulnya penderitaan
antara lain :
§
Penderitaan yang
timbul karena perbuatan buruk manusia : Penderitaan yang menimpa manusia karena
perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut
nasib buruk ini dapat diperbaiki bila manusia itu mau berusaha untuk
memperbaikinya.
§
Penderitaan yang timbul karen
penyakit, siksaan / azab Tuhan : Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat
penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme
merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Pengaruh yang terjadi pada seseorang jika mengalami
penderitaan :
§ Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia,
sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif
ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak
punya gairah hidup, dan sebagainya.
§ - Sikap
positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan
lain-lain.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar