Mickey Mouse

Jumat, 03 April 2015

Tugas Pertama Psikoterapi - Pendekatan dalam Psikoterapi

Nama  : Audi Resti Irwanti
Kelas   : 3-PA-09
NPM   : 11512239

Softskill Psikoterapi tugas 1 !
1.      Berikan ulasan mengenai :
a.       Pendekatan psikoanalisa dalam psikoterapi
Pada pendekatan ini, cara penanganan terhadap keadaan psikologis berdasarkan kondisi-kondisi masa lalu yang dialami oleh klien. Teknik yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud ini mencoba menjelajahi alam ketidaksadaran kliennya melalui salah satunya wawancara asosiasi bebas, sampai klien menemukan sumber masalahnya yang biasa terdapat pada alam ketidaksadaran tersebut. Tahap yang paling penting pada pendekatan ini saat klien sudah mengalami katarsis, yaitu klien mampu meluapkan emosinya sehingga bisa menimbulkan perasaan yang lega atau memuaskan .Dalam pendekatan psikoanalisis memiliki kelemahan, yaitu proses penyembuhan ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
b.      Pendekatan psikologi belajar di dalam psikoterapi
Pada pendekatan ini sangat menitikberatkan peranan lingkungan, peranan dunia luar sebagai faktor penting dimana seseorang dipengaruhi, seseorang belajar. Perbedaan antara pendekatan ini dengan pendekatan psikoanalisis yaitu pada pendekatan ini sangat menekankan kepada perilaku klien saat ini, bukanlah yang terjadi pada masa lalu seperti yang diungkapkan pada pendekatan psikoanalisa. Kelemahan yang terdapat pada pendekatan ini, sewaktu-waktu akan timbul kembali jika ada trauma baru atau kejadian yang tidak dikehendaki, atau jika persoalan intinya belum terpecahkan dapat menimbulkan gejala atau keluhan lain.
c.       Pendekatan psikologi humanistik di dalam psikoterapi
Pendekatan ini dianjurkan oleh Carl Rogers karena ia beranggapan bahwa semua individu memiliki aspek-aspek positif dalam dirinya. Psikoterapis bertugas untuk membantu klien menulusuri semua aspek positif dalam dirinya, agar klien bisa mengembangkan dirinya secara positif dan meninggalkan gejala-gejala gangguan mentalnya .Pendekatan ini akan terlihat sederhana jika dilihat dari teori, namun akan mengalami kesulitan saat praktik karena tidak semua konselor mudah untuk memiliki penerimaan positif tidak bersyarat, dan pengertian secara empati. Jika kondisi kongruensi, penerimaan positif tidak bersyarat, dan mendengarkan secara empati dari terapi tersedia dengan baik dalam hubungan klien-konselor, maka proses terapi dapat terjadi. Jika proses terapi terjadi, maka beberapa hasil dapat diprediksi.
d.      Pendekatan psikologi kognitif di dalam psikoterapi
Pada pendekatan kognitif segala emosi negatif terhadap suatu hal/benda tertentu , dibahas tuntas secara rasional, hingga pada akhirnya klien tidak lagi melihat alasan mengapa ia harus beremosi negatif dan klien pun mengubah perilakunya menjadi lebih positif. Menurut Martin & Pear tujuan dari pendekatan ini yaitu mengajak klien untuk menentang pikiran yang salah dengan menampilkan bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka tentang masalah yang dihadapi, (dalam Fatma & Ernawati, 2012).

2.      Contoh kasus dari pendekatan diatas :
a.       Psikodinamik
Ada seorang individu yang mengalami trauma saat masa kecil, ketika setiap melakukan suatu kesalahan pasti selalu mendapatkan hukuman yang menyakitkan bagi dirinya sehingga sampai dewasa ini, dia menjadi pendiam/introvert karena takut untuk melakukan sesuatu dan takut melakukan kesalahan. Dan setiap kali jika mengalami suatu kesalahan, dia akan merasa takut akan ada seseorang yang menghukun dan menyakitinya.
b.      Behavioristik
Pendekatan ini bisa digunakan pada penderita phobia. Mela mengalami phobia terhadap karet gelang, setiap dia melihat karet gelang, Mela akan berlari bahkan menjerit dan menangis. Mela benar-benar menghindari segala hal apapun yang berhubungan dengan karet gelang.
c.       Humanistik
Pendekatan ini cocok untuk individu yang memiliki rasa kurang percaya diri. Seperti yang terjadi pada Esa, ia memiliki berat badan yang berbeda dari teman-teman ataupun lingkungan terdekatnya, sehingga lambat laun, Esa merasa kurang percaya diri, hingga akhirnya Esa menarik diri dari lingkungan sosialnya.
d.      Kognitif
Contoh kasus pada pendekatan ini bisa juga seperti pada contoh kasus pada behavioristik yaitu mengenai phobia pada karet gelang, dipikiran Mela karet gelang itu akan bergerak-gerak seolah hidup seperti cacing jika anggota tubuhnya menyentuh karet gelang tersebut.

3.      Pandangan mengenai kasus diatas berdasarkan pendekatannya :
a.       Psikodinamik
Contoh kasus di atas cocok untuk ditangani dengan pendekatan psikodiamik karena erat kaitannya dengan kondisi masa lalu. Terapis bisa melakukan asosiasi bebas, untuk menemukan akar permasalahannya. Hingga akhirnya mengetahui berawal dari mana, klien ini mengalami ketakutan berlebihan dalam melakukan sesuatu dan membuat dirinya menjadi introvert.
b.      Behavioristik
Pada dasarnya masalah phobia memang cocok untuk diselesaikan dengan pendekatan behavioristik. Bisa dengan cara pembelajaran awal, mendekatkan benda yang ditakuti pada klien dengan hal-hal yang menyenangkan bagi klien sehingga akhirnya nanti ada penggabungan positif antara benda yang ditakuti dengan hal-hal yang menyenangkan bagi klien tersebut.
c.       Humanistik
Kasus yang disebutkan diatas cocok dengan pendekatan ini sebab pada pendekatan ini menekankan pada adanya aspek-aspek positif dari klien, sehingga saat klien merasa tidak percaya diri, akan digali oleh terapis bahwa klien memiliki hal yang membanggakan dan lebih menunjukan suatu prestasi daripada harus terfokus pada pemikiran bahwa dirinya memiliki berat badan yang jauh lebih besar dibandingkan teman disekitar lingkungannya. Jadi jika klien sudah memahami kelebihan-kelebihannya, akan meningkatlah harga dirinya.
d.      Kognitif
Cocok digunakan juga penderita phobia, karena banyak juga penderitanya berfikir secara irasional. Disini lah peran psikologi kognitif, terapis harus mampu mengubah kognisi klien dengan harapan adanya perubahan pada pemikiran terhadap karet gelang tersebut dan menampilkan bukti-bukti yang bertentangan dengan pikiran mereka.

Daftar Pustaka :
Basuki, H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Fatma, A., Ernawati, S. (2012). Pendekatan Perilaku Kognitif dalam Pelatihan Keterampilan Mengelola Kecemasan Berbicara di Depan Umum. Talenta Psikologi. Vol. I, No. 1
Feist, J., & Feist, G.J. (2010). Teori Kepribadian edisi 7. Jakarta: Salemba Humanika
Gunarsa, S.D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia
Handout Psikologi Konseling
Sarwono, S.W. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada