MANUSIA DAN HARAPAN
Pengertian harapan adalah keyakinan emosional pada
kemungkinan hasil positif yang berhubungan dengan kejadian dan keadaan hidup.
Harapan membutuhkan tingkat ketekunan yaitu percaya bahwa sesuatu itu mungkin
terjadi bahkan ketika ada indikasi sebaliknya. Rasa keyakinan dalam pengertian
ini sangat dekat dengan makna yang diberikan kepada iman.
Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya
menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita
maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.
Contoh dari harapan misalnya,
seorang mahasiswa yang mengharapkan untuk bisa mendapatkan nilai IPK yang
tinggi. Harapan yang bisa dicapai jika mahasiswa itu berusaha dengan belajar
sungguh-sungguh.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar
dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu
kejadian yang akan bebuah kebaikan diwaktu yag akan datang. Menurut kodratnya
setiap manusia itu adalah mahkluk social. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam pergaulan hidup.
Dorongan
kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, bergembira, dan sebagainya. Dalam diri manusia masing – masing sudah
terjelema sifat, kodrat pembawa dan kemampuan untuk bergaul, hidup
bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lainnya. Dengan kodrat ini,
maka manusia mempunyai harapan. Dorongan kebutuhan hidup sudah kodrat pula
bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Untuk memenuhi semua
kebutuhan itu, manusia bekerja sama dengan manusia lainnya.
Sekarang
pengertian dari doa, doa adalah memohon atau meminta pertolongan
kepada Allah SWT. Akan tetapi bukan berarti hanya orang-orang yang sedang
ditimpa musibah saja yang layak memanjatkan doa. Dalam keadaan segar-bugar dan
tidak kekurangan suatu apa pun, sebagai manusia, kiranya kita layak berdoa. Setidaknya
berdoalah memohon perkenan Allah SWT untuk mengampuni segala dosa-dosa, baik
yang kita segaja maupun tidak. Juga meminta tetap diberi kekuatan iman dan
kesehatan agar dapat melaksanakan segala perintah-Nya. Lalu memohon
perlindungan-Nya dari gangguan setan dan hawa nafsu kita sendiri supaya tidak
terjerembab dalam jurang maksiat.
Yang dikatakan doa itu memiliki 2 macam, yaitu :
1.
Do’a ibadah.
Yang dimaksud disini adalah pujian kepada
Allah SWT dan berzikir kepada-Nya. Jadi semua do’a adalah ibadah karena mencangkup
dua hal diatas.
2. Do’a masalah
2. Do’a masalah
Sedangkan do’a masalah adalah do’a
yang dipanjatkan kepada Allah SWT pada saat kita menghadapi suatu masalah. Karena
manusia itu tidak ada yang tidak
luput dari masalah.
Disini
saya memiliki salah satu
contoh tentang doa :
Artinya: “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan-jalan orang yang Engkau beri nikmat.” (QS Al Fatihah [1] : 6-7)
Kepercayaan
adalah mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada 3 teori dalam
kebenaran, yaitu :
1. Teori Kebenaran
Korespodensif
Adalah toeri yang berpandangan bahwa semua
pernyataan itu benar jika ber korespodensi terhadap fakta atau pernyataan yang
ada di alam atau objek yang dituju dalam pernyataan itu.
2. Teori Kebenaran
Koherensi atau Konsistensi
Adalah teori kebenaran yang didasarkan pada
kriteria koheren atau konsistensi, yang apabila suatu pernyataan disebut benar
bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan
secara logis.
3. Teori Kebenaran
Pragmatis
Teori yang berpandangan bahwa arti dari ide
itu dibatasi oleh referensi pada konsekuensi illmiah, personal atau sosial. Dan
benar atau tidaknya suatu teori tergantung pada bermanfaat atau tidakya bagi
manusia dalam kehidupannya.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran.
Dan sumber kebenaran adalah manusia. Sedangkan kepercayaan itu dapat dibedakan
menjadi 4, diantaranya :
1. Kepercayaan
kepada Tuhan
Kepercayaan ini amat penting karena merupakan
tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti
keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika
manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada
Tuhan.
2. Kepercayaan
Pada Diri Sendiri
Kepercayaan yang ditanam dalam setiap pribadi
manusia itu sendiri, yang hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
3. Kepercayaan
kepada Orang Lain
Kepercayaan ini sudah tentu percaya terhadap
kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ”
orang dipercaya karena ucapannya”.
4. Kepercayaan
kepada Pemerintah
Manusia perseorangan tidak mempunyai hak,
tetapi hanya kewajiban. Karena satu-satunya yang mmpunyaihak adalah negara.
Jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis
negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga
wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
Usaha
manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya bergantung kepada pribadi kondisi,
situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
Ć¼ Meningkatkan
ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
Ć¼ Meningkatkan
pengabdian kita kepada masyarakat.
Ć¼ Meningkatkan
kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan
sebagainya.
Ć¼ Mengurangi
nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
Ć¼ Menekan
perasaan negatif seperti iri, dengki, fiinah, dan sebagainya.
Sumber
: