Mickey Mouse

Selasa, 08 Januari 2013

MANUSIA DAN HARAPAN


MANUSIA DAN HARAPAN

            Pengertian harapan adalah keyakinan emosional pada kemungkinan hasil positif yang berhubungan dengan kejadian dan keadaan hidup. Harapan membutuhkan tingkat ketekunan yaitu percaya bahwa sesuatu itu mungkin terjadi bahkan ketika ada indikasi sebaliknya. Rasa keyakinan dalam pengertian ini sangat dekat dengan makna yang diberikan kepada iman.
            Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.
            Contoh dari harapan misalnya, seorang mahasiswa yang mengharapkan untuk bisa mendapatkan nilai IPK yang tinggi. Harapan yang bisa dicapai jika mahasiswa itu berusaha dengan belajar sungguh-sungguh.
            Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian yang akan bebuah kebaikan diwaktu yag akan datang. Menurut kodratnya setiap manusia itu adalah mahkluk social. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam pergaulan hidup.
            Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Dalam diri manusia masing – masing sudah terjelema sifat, kodrat pembawa dan kemampuan untuk bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lainnya. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan. Dorongan kebutuhan hidup sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu, manusia bekerja sama dengan manusia lainnya.

            Sekarang pengertian dari doa, doa adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT. Akan tetapi bukan berarti hanya orang-orang yang sedang ditimpa musibah saja yang layak memanjatkan doa. Dalam keadaan segar-bugar dan tidak kekurangan suatu apa pun, sebagai manusia, kiranya kita layak berdoa. Setidaknya berdoalah memohon perkenan Allah SWT untuk mengampuni segala dosa-dosa, baik yang kita segaja maupun tidak. Juga meminta tetap diberi kekuatan iman dan kesehatan agar dapat melaksanakan segala perintah-Nya. Lalu memohon perlindungan-Nya dari gangguan setan dan hawa nafsu kita sendiri supaya tidak terjerembab dalam jurang maksiat.
            Yang dikatakan doa itu memiliki 2 macam, yaitu :
1.      Do’a ibadah.
            Yang dimaksud disini adalah pujian kepada Allah SWT dan berzikir kepada-Nya. Jadi semua do’a adalah ibadah karena mencangkup dua hal diatas.

2. Do’a masalah
            Sedangkan do’a masalah adalah do’a yang dipanjatkan kepada Allah SWT pada saat kita menghadapi suatu masalah. Karena manusia itu tidak ada yang  tidak luput dari masalah.
Disini saya memiliki salah satu contoh tentang doa :

          

Artinya: “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan-jalan orang yang Engkau beri nikmat.” (QS Al Fatihah [1] : 6-7)

               
                Kepercayaan adalah mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada 3 teori dalam kebenaran, yaitu :
1.      Teori Kebenaran Korespodensif
Adalah toeri yang berpandangan bahwa semua pernyataan itu benar jika ber korespodensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju dalam pernyataan itu.
2.      Teori Kebenaran Koherensi atau Konsistensi
Adalah teori kebenaran yang didasarkan pada kriteria koheren atau konsistensi, yang apabila suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis.
3.      Teori Kebenaran Pragmatis
Teori yang berpandangan bahwa arti dari ide itu dibatasi oleh referensi pada konsekuensi illmiah, personal atau sosial. Dan benar atau tidaknya suatu teori tergantung pada bermanfaat atau tidakya bagi manusia dalam kehidupannya.

            Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Dan sumber kebenaran adalah manusia. Sedangkan kepercayaan itu dapat dibedakan menjadi 4, diantaranya :
1.      Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan ini amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
2.      Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan yang ditanam dalam setiap pribadi manusia itu sendiri, yang hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3.      Kepercayaan kepada Orang Lain
Kepercayaan ini sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
4.      Kepercayaan kepada Pemerintah
Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena satu-satunya yang mmpunyaihak adalah negara. Jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.

Usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
Ć¼ Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
Ć¼ Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
Ć¼ Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
Ć¼ Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
Ć¼ Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fiinah, dan sebagainya.

Sumber :

MANUSIA DAN KEGELISAHAN


MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar atau dalam kecemasan.

Menurut Sigmund tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang Freud (ahlipsikoanalisa), kecemasan ada 3 macam :
1.      Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
2.      Kecemasan Neorotis
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan ini dibagi 3 macam, yakni :
·         Kecemasan yang timbul karena penyesuaian lingkungan;
·         Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia)
·         Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya
3.      Moril Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam – macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta.

Sebab-sebaborang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.

Kegelisahan tidak lain adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apapun maka ini sebenarnya sudah melewati batas rasional.

Cara mudah untuk mengatasi kegelisahan pertama pastinya kita harus mengkondisikan diri dalam keadaan yang tenang, karena dengan kondisi tenang tersebut kita akan lebih mudah mengendalkan diri, dan selalu berusaha untuk berdoa pada Tuhan, mengharapkan segala perlindungannya.

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dari kata dasar terasing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya  yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Sedangkan kesepian merupakan kondisi yang tidak menyenangkan dan berdasarkan pengalaman berhubungan dengan tidak mencukupinya kebutuhan akan bentuk hubungan yang akrab atau intimasi.
Menurut Middlebrook, ada dua faktor penyebab dari kesepian, yaitu :
  1. Faktor Psikologis
a.       Existential Loneliness.
Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya untuk berbagi perasaan dan pengalamannyadengan orang lain.
b.      Pengalaman traumatis hilangnya orang-orang terdekat.
Hilangnya seseorang yang sangat dekat dengan individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggapsebagai penyebab kesepian.
c.       Kurangnya dukungan dari orang lain
Kesepian dialami oleh mereka yang merasa tidak sesuai dengan lingkungannya.Mereka yang mengalami kesepian manganggap diri mereka sebagai orang yang diremehkan dan ditolak lingkungannya.

2.      Faktor Sosiologis
a.       Takut dikenal orang lain
Individu merasa takut dikenal oleh orang lain, sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk berhubungan dekat dengan orang lain.
b.      Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan social
Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti privacy, kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa terikat oleh nilai-nilai tersebut.
c.       Kehidupan di rumah
Rutinitas di rumah seperti adanya jam makan, keributan di  rumah dan kebiasan lainnya juga akan menyebabkan seseorang merasa kesepian karena kejenuhan.

           Ketidakpastian berasal dari kata tidak pastia rtinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Penyebab terjadinya ketidakpastian, antara lain :
1.      Obsesi
2.      Phobia
3.      Kompulasi
4.      Hysteria
5.      Delusi
6.      Halusinasi
7.      Keadaanemosi

Contohnya dari ketidak pastian yaitu, jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang  menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.
Usaha-usaha untuk mengatasi ketidakpastian seperti, kita lebih mempersiapkan segala sesuatunya hingga menjadi jelas, agar tidak adanya ladi ketakutan akan ketidak pastian.

Sumber :